Ada yang pernah dengar istilah judul diatas sebelumnya ?
Belakangan akhir – akhir minggu ini, kata tersebut sering sekali saya temui baik itu melalui situasi formal maupun non-formal. Hal ini mendorong benak saya untuk mencari tahu apa arti – kata tersebut dan menuangkannya melalui bahasa saya sendiri tentunya.
Maka sedikit pemikiran atau opini saya di bawah ini kiranya kurang lebih dapat kamu pahami nantinya (((semoga))).
Humblebrag (/’həmbəlbrag/)
Sesuai dengan susunan katanya, Humblebrag itu sendiri terdiri dari 2 kata yaitu humble dan brag. Humble yang artinya rendah hati dan Brag artinya sombong/menyombongkan. Kira – kira kalau diartikan secara kasar Humblebrag adalah menyombongkan segala sesuatu tapi dengan sikap rendah hati.
“Terpaksa deh gue makai Lamborghini-nya bokap buat ke kampus, soalnya Bugatti gue lagi dikirim ke zimbabwe buat diservice. Semoga bokap gak telat pas meeting di kantornya”
“Duh, kasian ya bokap gue keluar duit lagi, kan gue udah punya iPhone 8 masa di beliin iPhone 9 lagi”
“Semoga mereka semua suka ceker Godzilla balado buatan gue, kan gak gampang nyari Godzilla di sini” “…” *oke yang terakhir udah kelihatan senga*
Biasanya fenomena Humblebragging seperti ini tak jarang sering kita temui di status media sosial baik itu melalui Facebook, Instagram, Path dan media - media sosial lainnya. Secara tak sadar fenomena Humblebrag sendiri juga pasti pernah kita alami, sekalipun itu hanya berupa sebuah foto.
Misalnya saja, ketika kamu kebetulan sedang ngopi di salah satu café dan kamu sedang baca buku tebal nan ratusan halaman. Karena kamu tidak mau kehilangan momen tersebut, kamu tanpa sengaja memposting kegiatan kamu di beberapa media sosial dalam bentuk foto dengan kopi dan buku yang tebal tadi di letakkan secara berdampingan. Secara tidak sadar kamu sudah terlibat dalam fenomena Humblebrag itu sendiri. Loh kenapa ?
Kalau di kaitkan dengan Humblebrag, Kopi yang dipesan hanyalah sebuah ‘kamuflase’ untuk memamerkan buku bacaan yang tebal agar dilihat oleh orang bahwa kita adalah seseorang yang intelek dan berwawasan yang luas.
Lalu, salahkah jika kita meng-humblebragging lalu menerapkannya di kehidupan sehari – hari ?
Tentu saja tidak, dalam konteks Marketing di dunia bisnis, Humblebrag sendiri juga banyak di gunakan dalam memamerkan suatu produk dengan cara promosi yang tidak terkesan polos atau kasar. Karena suatu produk yang di promosikan secara berlebihan, bisa saja membuat produk yang dipromosikan terlihat lebih dipaksakan atau terkesan norak di benak para konsumen.
Intinya Humblebragging itu sendiri merupakan Pamer yang terselubung.
Jadi sekali lagi, pendefinisian Humblebrag diatas hanyalah merupakan sekelumit opini dan imajinasi si penulis, jika memang terkesan menyimpang atau tidak sesuai dengan pendefinisianmu. Bisa kamu sampaikan di kolom komentar.
Oh iya, tulisan ini juga merupakan debut saya di tahun ini dalam menulis setelah ke sekian kalinya hiatus nge-blog. Bwahahaha….